Jumat, 15 November 2013

Arsitektur Aplikasi Android

Google mengibaratkan Android sebagai sebuah tumpukan software. Setiap lapisan dari tumpukan ini menghimpun beberapa program yang mendukung fungsi-fungsi spesifik dari seistem operasi. Berikut ini susunan dari lapisan-lapisan tersebut jika di lihat dari lapisan dasar hingga lapisan teratas.

Gambar Arisitektur Android

Keterangan :

Linux Kernel
Tumpukan paling bawah pada arsitektur Android adalah kernel. Google menggunakan kernel Linux versi 2.6 untuk membangun sistem Android, yang mencakup memory management, security settting, power management, dan beberapa driver hardware.
Kernel berperan sebagai abstraction layer antara hardware dan keseluruhan software.
Sebagai contoh, HTC GI dilengkapi dengan kamera. Kernel Android terdapat driver kamera yang memungkinkan penggunak mengirimkan perintah ke hardware kamera.

Android Runtime
Lapisan setelah kernel Linux adalah Android Runtime. Android Runtime ini berisi CORE LIBRARIES dan DALVIK VIRTUAL MACHINE.
Core Libraries mencakup serangkaian inti library Java, artinya Android menyertakan satu set library-library dasar bahasa pemrograman Java.
Dalvik adalah Java Virtual Machine yang memberi kekuatan pada sistem Android. Dalvik VM ini di optimalkan untuk telepon seluler.
Setiap aplikasi yang berjalan pada Android berjalan pada prosesnya sendiri, dengan instance dari Dalvik Virtual Machine. Dalvik telah dibuat sehingga sebuah piranti yang memakainya dapat menajalankan multi Virtual Machine dengan efisien. Dalvik VM dapat mengeksekusi file dengan format Dalvik Executable (.dex) yang telah dioptimasi untuk menggunakan minimal memory footprint. Virtual Machnie ini register-based, dan menjalankan class-class yang dicompile menggunakan compiler java yang kemudian ditransformasi menjadi format .dex menggunakan "dx" tool yang telah disertakan.
Dalvik VM menggunakan kernel Linux untuk menjalankan fungsi fungsi seperti threading dan low-level memory management.

Libraries
Bertempat di level yang sama dengan Android Runtime adalah Libraries. Android menyertakan satu set library-library dalam bahasa C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen yang ada pada sistem Android. Kemampuan ini dapat diakses oleh programmer melewati Android aplication framework. Sebagai contoh Android mendukung pemutaran format audio, video, dan gambar.

Berikut ini beberapa core library tersebut :
  • System C Library,  Diturunkan dari implementasi standard C system library (libc) milik BSD, dioptimasi untuk piranti embedded berbasis Linux
  • Media Libraries, Berdasarkan Packet Video's OpenCORE; library-library ini mendukung playback dan recording dari berbagai format audio dan video populer, meliputi MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, dan PNG
  • Surface Manager, Mengatur akses pada display dan lapisan composites 2D dan 3D graphic dan berbagai aplikasi
  • Lib Web Core, Web browser engine modern yang mensupport Android browser maupun embeddable web view
  •  SGL, Teh underlyng 2D Graphics Engine
  • 3D Libraries, Implementasi berdasarkan OpenGL ES 1.0 APIs; library ini menggunakan hardware 3D acceleration dan highly optimized 3D software restirezer.
  • FreeType, Bitmap dan vector font rendering
  • SQLite, Relational databse engine yang powerful dan ringan tersedia untuk semua aplikasi

Aplication Framework
Lapisan selanjutnya adalah Application Framework yang mencakup program untuk mengatur fungsi-fungsi dasar smartphone. Application Framework merupakan serangkaian tool dasar seperti alokasi resource smartphone, aplikasi telepon, pergantian antar - proses atau program, dan pelacakan lokasi fisik telepon. para pengembang aplikasi memiliki aplikasi penuh kepada tool-tool dasar tersebut, dan memanfaatkannya untuk menciptakan aplikasi yang lebih kompleks.
Programmer mendapatkan akses penuh untuk memanfaatkan API-API (Android Protocol Interface) yang juga digunakan core applications. Arsitektur aplikasi didesain untuk menyederhanakan pemakaian kembali komponen-komponen, setiap aplikasi dapat menunjukkan kemampuannya dan aplikasi lain dapat memakai kemampuan tersebut.

Mekanisme yang sama memungkinkan pengguna mengganti komponen-komponen yang dikehendaki.

Di dalam semua aplikasi terdapat servis dan sistem yang meliputi :
  • Satu set Views yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi meliputi lists, grids, text boxes, buttons, dan embeddable web browser
  • Content Providers, yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data dari aplikasi lain (mislnya contacts), atau untuk membagi data yang dimiliknya.
  • Resource Manger, menyediakan akses ke non-code resources misalnya localized strings, graphics, dan layout files
  • Notification Manager, yang memungkinkan semua aplikasi untuk menampilkan custom alerts pada status bar
  • Activity Manager, yang memanage life cycle of dari aplikasi dan menyediakan common navigation backstack

Application
Di lapisan teratas bercokol aplikasi itu sendiri. Di lapisan inilah anda menemukan fungsi-fungsi dasar smartphone seperti menelepon dan mengirim pesan singkat, menjalankan web browser, mengakses daftar kontan, dan lain-lalin. Bagi rata-rata pengguna, lapisan inilah yang paling sering mereka akses. Mereka mengakses fungsi-fungsi dasar tersebut melalui user interface.


0 komentar:

Posting Komentar